PERHITUNGAN KERANGKA PETA
A. KERANGKA HORIZONTAL
Poligon Tertutup
1. Poligon tertutup dimana sudut yang diukur adalah sudut dalam
Lihat gambar 1.
v Syarat sudut
Jumlah sudut dalam = Sb = b1+b2+b3…..bn
Syarat : Sb - (n-2) x 180o = 0
Dimana : n = jumlah titik poligon
Sb = jumlah sudut hasil pengukuran
Bila Sb - (n-2) x 180o ¹ 0
Cari koreksi f(a) dengan rumus :
f(a) = Sb - (n-2) x 180o
Koreksikan f(a) kepada masing-masing sudut hasil ukuran dengan rumus:
Koreksi dilakukan dengan menambahkan pada masing-masing sudut dengan tanda berlawanan dengan Da, sebaiknya sisi pendek dikoreksi lebih besar daripada sisi panjang (koreksi tiap sudut boleh berbeda-beda).
v Asimut awal
Asimut awal dapat dihitung dengan menggunakan titik tetap yaitu dengan cara poligon diikatkan pada titik tetap tersebut.
Apabila tidak ada titik ikat, maka asimut awal yang digunakan adalah asimut matahari yaitu asimut yang dihitung dengan pertolongan matahari.
Apabila tidak ada titik ikat (titik tetap) dapat menggunakan asimut kompas.
v Menghitung asimut masing-masing garis
Asimut masing-masing garis, dihitung dengan rumus :
Dimana n = nomer titik poligon
bn+D = sudut hasil ukuran ± Da (bn± Da)
a = asimut
Koreksi hasil hitungan azimut dengan :
Sb = asimut awal – asimut akhir + 180o x (n-2)
Contoh :
v Syarat sisi
Sd sin a = 0
Sd sin a = hasil proyeksi pada sumbu x
Bila f(x) = Sd sin a ¹ 0
Koreksikan kesalahan penutup jarak tersebut f(x) pada masing-masing absis titik poligon dengan rumus:
dimana : DXi = koreksi masing-masing absis / ordinat
f(x) = korreksi salah penutupjarak pada ordinat
Sd = jumlah jarak semua sisi poligon
di = jarak sisi poligon, pemberian koreksi dengan tanda berlawanan
Sd cos a = 0
Sd cos a = hasil proyeksi pada sumbu y
Bila f(y) = Sd cos a ¹ 0
Koreksikan kesalahan penutup jarak tersebut f(y) pada masing-masing absis titik poligon dengan rumus:
dimana : DYi = koreksi masing-masing absis / ordinat
f(y) = koreksi salah penutupjarak pada ordinat
Sd = jumlah jarak semua sisi poligon
di = jarak sisi poligon, pemberian koreksi dengan tanda berlawanan
v Hitung koordinat terkoreksi masing-masing titik polygon dengan rumus :
2. Poligon tertutup dimana sudut yang diukur adalah sudut luar
Lihat gambar 2.
v Syarat sudut
Jumlah sudut dalam = Sb = b1+b2+b3…..bn
Syarat : Sb - (n+2)x180o = 0
Dimana : n = jumlah titik poligon
Sb = jumlah sudut hasil pengukuran
Bila Sb - (n+2) x 180o ¹ 0
Cari koreksi f(a) dengan rumus :
f(a) = Sb - (n+2) x 180o
Koreksikan f(a) kepada masing-masing sudut hasil ukuran dengan rumus:
Koreksi dilakukan dengan menambahkan pada masing-masing sudut dengan tanda berlawanan dengan Da, sebaiknya sisi pendek dikoreksi lebih besar daripada sisi panjang (koreksi tiap sudut boleh berbeda-beda).
v Asimut awal
Asimut awal dapat dihitung dengan menggunakan titik tetap yaitu dengan cara poligon diikatkan pada titik tetap tersebut.
Apabila tidak ada titik ikat, maka asimut awal yang digunakan adalah asimut matahari yaitu asimut yang dihitung dengan pertolongan matahari.
Apabila tidak ada titik ikat (titik tetap) dapat menggunakan asimut kompas.
v Menghitung asimut masing-masing garis
Asimut masing-masing garis, dihitung dengan rumus :
Dimana n = nomer titik poligon
bn+D = sudut hasil ukuran ± Da (bn± Da)
a = asimut
Koreksi hasil hitungan azimut dengan :
Sb = asimut awal – asimut akhir + 180o x (n+2)
Contoh :
v Syarat sisi
Sd sin a = 0
Sd sin a = hasil proyeksi pada sumbu x
Bila f(x) = Sd sin a¹ 0
Koreksikan kesalahan penutup jarak tersebut f(x) pada masing-masing absis titik poligon dengan rumus:
dimana : DXi = koreksi masing-masing absis / ordinat
f(x) = korreksi salah penutupjarak pada ordinat
Sd = jumlah jarak semua sisi poligon
di = jarak sisi poligon, pemberian koreksi dengan tanda berlawanan
Sd cos a = 0
Sd cos a = hasil proyeksi pada sumbu y
Bila f(y) = Sd cos a ¹ 0
Koreksikan kesalahan penutup jarak tersebut f(y) pada masing-masing absis titik poligon dengan rumus:
dimana : DYi = koreksi masing-masing absis / ordinat
f(y) = koreksi salah penutupjarak pada ordinat
Sd = jumlah jarak semua sisi poligon
di = jarak sisi poligon, pemberian koreksi dengan tanda berlawanan
v Hitung koordinat terkoreksi masing-masing titik polygon dengan rumus :
Poligon Tebuka
3. Poligon terbuka dimana sudut poligon yang diukur adalah sudut yang berada di sebelah kanan jalur pengukuran.
Gambar 3.
v Syarat Sudut
Jumlah sudut = = a AB - a CD + (n+2) x 180o
Dimana : = jumlah sudut hasil ukuran
a AB = asimut awal
a CD = asimut akhir
n = jumlah titik poligon yang diukur titik sudutnya
v Perhitungan asimut awal dan asimut akhir
Asimut awal dan asimut akhir dihitung berdasarkan koordinat titik tetap (A,B,C dan D diketahui titik koordinatnya)
Asimut dihitung dengan rumus :
, dimana
A dan B adalah titik tetap (diketahui koordinatnya). Kordinat titik A (XA,YA) dan B (XB,YB)
v Perhitungan asimut masing-masing sisi poligon
Asimut masing-masing sisi poligon (garis), dapat dihitung dengan rumus :
dimana : n = nomer titik poligon
a = asimut
bn = sudut hasil ukuran pada titik n
Contoh : , dst
v Syarat Sisi
Sd sin a = X akhir – X awal
Sd sin a = hasil proyeksi pada sumbu x
X akhir = absis titik akhir
X awal = absis titik awal
Sd cos a = Y akhir – Y awal
Sd cos a = hasil proyeksi pada sumbu Y
Y akhir = ordinat titik akhir
Y awal = ordinat titik awal
4. Poligon terbuka dimana sudut poligon yang diukur adalah sudut yang berada di sebelah kiri jalur pengukuran.
Gambar 4.
v Syarat Sudut
Jumlah sudut = = a CD - a AB -+ (n+2) x 180o
Dimana : = jumlah sudut hasil ukuran
a AB = asimut awal
a CD = asimut akhir
n = jumlah titik poligon yang diukur titik sudutnya
v Perhitungan asimut awal dan asimut akhir
Asimut awal dan asimut akhir dihitung berdasarkan koordinat titik tetap (A,B,C dan D diketahui titik koordinatnya)
Asimut dihitung dengan rumus :
, dimana
A dan B adalah titik tetap (diketahui koordinatnya). Kordinat titik A (XA,YA) dan B (XB,YB)
v Perhitungan asimut masing-masing sisi poligon
Asimut masing-masing sisi poligon (garis), dapat dihitung dengan rumus :
dimana : n = nomer titik poligon
a = asimut
bn = sudut hasil ukuran pada titik n
Contoh : , dst
v Syarat Sisi
Sd sin a = X akhir – X awal
Sd sin a = hasil proyeksi pada sumbu x
X akhir = absis titik akhir
X awal = absis titik awal
Sd cos a = Y akhir – Y awal
Sd cos a = hasil proyeksi pada sumbu Y
Y akhir = ordinat titik akhir
Y awal = ordinat titik awal
Untuk memudahkan hitungan dapat dilakukan dengan bantuan tabel
Titik | Sudut (b) | Asimut (a) | Jarak (d m) | d.sina S d.sina | d.cosa S d.cosa | Koordinat | |
X | Y | ||||||
0 | 95 10’ 50” Da | 40 12’ 12” | 100 | 59,037 DXi | 80,714 DYi | 0,000 50,037+DXi | 0,000 80,714+DYi |
1 | dst | ||||||
0,000 | 0,000 |